Pages

Tuesday, 18 February 2014

Hujan..

Lama tak kurasakan
bulir-bulir indahNya
yang turun membasahi sudut-sudut kota ini,
malam ini kembali ku rasakan kesejukan jiwa.
Menemani malam yang indah
dalam lelap yang penuh dengan kedamaian...

Thursday, 6 February 2014

Dekil..

Matahari sudah mulai terik ketika ku melangkahkan kaki keluar dari kamar ini. Sebelumnya aku sudah mempunyai janji dengan teman kampus tepat jam 10 pagi, namun aku sengaja datang terlambat dengan alasan untuk memperbaiki sedikit tentang proposal penelitian skripsi yang sedang ku kerjakan. Aku berfikir, palingan dia juga belum datang. Dan tepat jam10:53 aku menerima sebuah sms yang datang dari orang yang sudah aku kenal. Ya dia adalah seorang teman yang sedang menungguku di kampus.

Aku terus bergerak siap-siap, karena ku fikir sudah telat lalu aku langsung bergegas menuju ke kampus dengan tanpa mandi di pagi ini. Air rasanya terasa dingin sekali pagi ini, rasanya tidak ingin tersentuh oleh air yang jernih pagi ini. Hemm, biarkan sajalah, kan tidak selamanya manusia bersih, ada kalanya juga mereka berpura-pura bersih padahal di belakangnya tersimpan dekil-dekil kotoran yang melekat padanya. Ah lupakan saja hal itu..

Waktu...

Begitu banyak telah ku lewatkan,
Begitu banyak sudah ku sia-siakan..
Dengan tanpa ku sadari, setiap detik berjalan meninggalkan ku.
Dan mereka sudah menjadi masa lalu yang baru terjadi
Waktu, Andai aku mengerti
Kau berlalu tanpa ku kutahui..
Di sini aku terus mencari sesuatu yang tak pernah ku ketahui..

Wednesday, 5 February 2014

Ajal!!

Terbaring lelah di atas kasur nan empuk
Angin mendayu masuk dari celah jendela
menatap langit cahaya terik matahari..
mata berkunang-kunang, buram. Seolah tertidur pulas
hingga tiba sosok bayangan putih yang datang mengakiri hidup ini


Sunday, 2 February 2014

Selesaikan Sekarang

budak-anne.blogspot.com

Langkah kaki terdengar dengan pasti, ia menuju suatu tempat yang telah di sepakiti sebelumnya. Bahkan ia, gegap gembita berjalan dengan pasti. Tak ada keraguan lagi baginya menuju tempat itu, disana telah duduk banyak pengunjung, matanya melirik dengan pasti, mencari sosok yang telah membuat janji dengannya. Akhirnya matanya tertuju pada dua orang pria yang duduk di tengah warung kopi. Langkahnya dengan pasti menuju dua pemuda itu. Satu adalah orang yang dikenalnya, Fuad, yang menyuruh dia datang kemari untuk menemuinya, dan satu lagi adalah teman dari Fuad. Ia langsung memilih duduk didepan kedua pemuda itu Fuad dan Ikram. Di depan mereka sudah ada dua cangkir minuman kopi hitam dan sanger (kopi susu).
"Hei, Gam. Lama kali ko datang, capek awak tunggu" Fuad memulai percakapan karena keterlambatan kedatangan Agam ketempat yang telah di sepakati.
"Maaf broe, maklum saja, ane jalan kaki tadi, hehehe" dengan sedikit cengingisan Agam menjawab dengan sedikit tawa di bibirnya.