Oleh Rama hasan
Raguku kini mulai menyelimuti dasar hati
Haruskah perasaan ini tertahan begitu saja
Bisikan-bisikan rindu yang datang mendayu-dayu
Menyelimuti fikiran dan hati
Nafsu begitu meraja
Tak tahan akan perasaan yang tidak jelas
Kenapa engkau begitu mudah masuk dalam fikiran ini?
Bagaikan gelombang, mengguulung air laut menjadi ombak
Lalu meninggalkan buih-buih putih.Lalu datang lagi ombak yang lain
meninggalkan buih yang sama
Oh tidak..
Rasa ini kini menghantui
Namun sanguup kah aku menahannya?
Galaunya aku
Blog ini berisi kumpulan dan fakta tentang film-film terbaru dan fakta tentanng pemeran Film
Pages
▼
Saturday 27 April 2013
Thursday 4 April 2013
Mari menari Tradisional
Menari adalah hal yang tidak asing lagi bagi Karmila, gadis cantik dengan bentuk wajah oval ini. Namun ia memiliki kendala dalam hal mencari penari, apalagi bila di ajak untuk menarikan tarian tradisional yang di anggap sudah kolot dan ketinggalan zaman. Dengan masuknya budaya luar yang lebih modern, masyarakat negara ini begitu mudahnya di terima oleh masyarakat pribumi.
Sabarlah, Nak!
'Gam, lihat ni'' sambil menunjukkan tangannya.
''Keren Do, beli dimana?'' tanyanya dengan nada senang.
''Di kedai Makcik Nur, disana'' balasnya dengan seadanya.
Dengan girangnya Agam berlari munuju rumahnya.
''Mak, mak'' dia memanggil ibunya dengan senangnya.
''Ada apa Gam?'' Balas ibunya, sambil keluar dari kamar.
Dilihatnya mata Ibunya yang memerah seperti habis menangis.
''Mak, minta uang'' rengeknya pada ibunya.
''Buat apa uang Gam?''
''Keren Do, beli dimana?'' tanyanya dengan nada senang.
''Di kedai Makcik Nur, disana'' balasnya dengan seadanya.
Dengan girangnya Agam berlari munuju rumahnya.
''Mak, mak'' dia memanggil ibunya dengan senangnya.
''Ada apa Gam?'' Balas ibunya, sambil keluar dari kamar.
Dilihatnya mata Ibunya yang memerah seperti habis menangis.
''Mak, minta uang'' rengeknya pada ibunya.
''Buat apa uang Gam?''