Pages

Thursday, 4 April 2013

Sabarlah, Nak!

'Gam, lihat ni'' sambil menunjukkan tangannya.
''Keren Do, beli dimana?'' tanyanya dengan nada senang.
''Di kedai Makcik Nur, disana'' balasnya dengan seadanya.
Dengan girangnya Agam berlari munuju rumahnya.
''Mak, mak'' dia memanggil ibunya dengan senangnya.
''Ada apa Gam?'' Balas ibunya, sambil keluar dari kamar.
Dilihatnya mata Ibunya yang memerah seperti habis menangis.
''Mak, minta uang'' rengeknya pada ibunya.
''Buat apa uang Gam?''

''Mau beli permen yang ada hadiah gambar tato Mak. Tadi Agam lihat ada tato naga di tangan Ridho, Mak'' Agam menjelaskan dengan senangnya.
''Ni Gam'' sambil menyedorkan selebar uang seribu kepada Agam.
''Alah Mak. Masa seribu, Agam mau beli banyak'' Rengeknya lagi pada ibunya.
''Udahlah Gam, beli aja dulu. Nanti Mak kasih lagi uangnya''
Mendengar ucapan ibunya, Agam langsung pergi menuju kedai Makcik Nur untuk membeli permen yang ada gambar tato naga.
''Makcik. Beli permen yang ada gambar tato naga ya'' sambil memberikan selembar uang seribu kepada Makcik Nur.
''Aduh gam. Yang gambar tato naganya habis. Ni yang tinggal gambar tato Doraemon'' balas Makcik Nur, sambil memberikan permen kepada Agam.
''Agam gak mau Makcik'' lalu Agam berlari menuju rumah dengan sedihnya.
''Kenapa kau Gam?'' tanya ibunya penasaran melihat anaknya menangis.
''Agam, mau tato naga seperti Ridho''
''kan tadi sudah Mak kasi uang buat beli permennya. Lalu kenapa kau menangis''
''kata Makcik Nur, yang gambar tato naga udah habis'' Agam menangis dengan kerasnya.
''Adu Gam, kamu buat Mak pusing. Udah jangan menangis lagi. Beli aja yang ada gambar lainnya'' suara ibunya sedikit meninggi.
''Agam maunya gambar tato naga Mak''
''Beli itu saja dulu, entar kita beli permennya yang ada tato naga semua''
''benar Mak?'' Agam nampak senang. Dan ibunya hanya mengangguk. Agam kembali pergi kewarung Makcik Nur, membeli permen yang tersisa dengan gambar tato doraemon.

No comments:

Post a Comment