Pages

Monday 1 August 2011

Tuhan Beri Aku Cinta



Hidup itu mengajarkan dua hal yang selalu harus dijalani, seperti hitam dan putih yang mana akan di ambil. Seperti ya dan tidak yang mana akan di katakan, dan seperti kejujuran dan kebohongan yang mana akan diberikan. Sebuah cerita bermula dengan ketidakpastian hidup. Berharap semua akan baik-baik saja, dan itu semua bulsyit yang keluar dari kata-kata. Tak pernah kah kau merasakan kehidupan yang mengajarkan kehidupan lainnya...??? Bimbang.?? Hemm ! Mungkin ia, aku bimbang di tengah ketidakpastian hidup. Dan ingin segera membuka hati agar ada yang mendengar keluh kesah yang terkadang tertahan di dada, karena tidak ada yang aku percayai selain tuhan yang maha kuasa. Ketika ada yang mau mendengar semua bagaikan bersembunyi di balik topeng yang tak pasti bagaimana wujud aslinya.

Teman.?? Bukankah teman bisa untuk berbagi.?? Hemm, harus di pikir-pikir lagi. Semua itu bersembunyi di balik topeng, banyak dari mereka bermuka dua yang tidak patut untuk di percayai. Ah mungkin atau aku yang belum menemukan teman yang belum tepat yang bisa mendengarkan gundah hati. Hahahahaa, aku tertawa sendiri membayangkan betapa kejam dan jahatnya dunia ini. Semua bagai menikam dari belakang, dan aku harus berlari sekuat tenaga ketika aku menyadari ada tikaman yang hampir mendekati kulitku.

Tuhan beri aku cinta. Cinta yang benar-benar mencintai, bukan yang bersembunyi di balik topeng indah itu. Aku tahu masih ada cinta orang tua dan saudara di sekitarku, ia mereka selalu mencintaiku sama seperti aku mencintai mereka. Namun untuk bercerita dengan mereka itu terasa masih tabu, tabu untuk mengeluarkan unek-unek yang berkecambah di dalam kepala. Bukan aku tidak mau, tetapi aku hanya tidak ingin menambah beban orang-orang yang mencintaiku, ketika aku benar-benar kacau.

Tuhan beri aku cinta sang hawa yang mampu mendengar piluku dengan penuh cinta.